Aku tahu Emil dari seorang teman. Ia merekomendasikan ku untuk mengikuti akun Instagramnya karena katanya, bacaan Emil senada denganku. Siapa tahu aku mendapatkan rekomendasi bacaan menarik dari situ.
Aku dan Emil secara fisik pertama kali bertemu di bulan Agustus 2019. Tepatnya ketika TEDxJakarta berlangsung. Aku yang menjadi volunteer dan Emil adalah peserta. Meski hanya sekadar menyapa dan berfoto bersama, Emil rupanya memang ramah baik di dunia maya dan dunia nyata.
Keinginanku untuk mengikuti kelas Critical Thinking yang dipandu Emil belum juga kesampaian. Ada suatu waktu dimana aku sudah terdaftar namun karena hujan yang begitu deras tak kunjung henti, aku terpaksa mengundurkan diri. Padahal aku begitu penasaran seperti apa sih kelas Critical Thinking itu.
Suatu ketika, Emil membuat unggahan di Instagram Story-nya. Mengajak follower-nya untuk mebahas sebuah buku dengan tema fiksi sejarah (historical fiction). Aku tentu mengajukan diri menjadi peserta klub bukunya. Apalagi dengan tema yang aku sendiri belum banyak membaca hal itu.
Meskipun klub buku yang digagas Emil memiliki konsep yang sama dengan kebanyakan klub buku lain, tetapi metode pembedahannya yang menjadikan klub buku ini berbeda. Seperti yang terlampir pada gambar di bawah, pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu pembedah untuk bersikap kritis dengan bacaannya. Dengan kata lain ya tidak asal mengulas buku, mengatakan buku tersebut bagusnya dimana dan hal-hal lain.
Masing-masing pembedah diberikan waktu maksimal 7 menit untuk menyampaikan setiap jawaban dari pertanyaan tersebut. Di penghujung sesi, Emil akan memaparkan poin-poin yang bisa dijadikan pembelajaran oleh kita di masa sekarang. Semacam takeaway notes yang sebaiknya tidak didengar sambil lalu saja.
Aku selalu senang ketika bisa mengikuti sebuah klub buku yang konsepnya belum pernah aku alami. Salah satunya ya yang dilakukan oleh Emil di hari Minggu siang (10/05) ini. Selain mendapatkan metode menarik dalam pembedahan buku, aku juga lagi-lagi mendapatkan daftar bacaan yang seru untuk dibaca.
Terima kasih Emil!
— May 10, 2020