Aku sungguh menyenangi kegiatan membaca buku. Tumbuh dalam keluarga yang menormalisasi kegiatan membaca bukan sekadar sebagai pengisi waktu luang, membuatku kerap menyisipkan agenda membaca pada to-do. list harian. Di rumah kami, selepas maghrib televisi akan dimatikan. Orangtuaku mengambil bahan bacaannya. Kadang ayah melanjutkan membaca koran yang belum selesai disusurinya. Mama membaca tabloid yang tadi pagi di antar loper langganan. Kadang juga ayah membuka segel plastik buku yang dibelinya akhir pekan lalu. Dengan lingkungan terdekat yang seperti itu, membaca tidak dilihat sebagai hobi. Melainkan keharusan dan kebutuhan.
Pada 2016 aku pindah ke Jakarta untuk bekerja penuh waktu. Tinggal jauh dari keluarga inti menyadarkanku pada satu hal yang selama ini taken for granted: punya teman membaca. Rupanya aku senang jika ditemani kala membaca. Berbagi ruang sunyi bersama.
Di tanah rantau, aku harus bertanya kesediaan orang lain untuk menemani. Berbeda dengan di rumah, di mana kami secara otomatis berada pada ruang keluarga lalu masing-masing membaca. Yang paling mudah adalah bertanya kepada partner. Meskipun jawabannya tidak selalu menyanggupi permintaanku, tetapi ada waktu di mana kami hanya sekadar membaca di kedai kopi.
Begitu hubungan kami berakhir pada 2019, aku kembali kelimpungan mencari teman baca. Itulah yang mendorongku menginisiasi Baca Bareng. Kini, Baca Bareng sudah berjalan secara rutin pada hari Minggu terakhir setiap bulan. Di masa pandemi yang belum terlihat hilal ujungnya ini, Baca Bareng berada pada ruang virtual.
(Virtual) Book Date
Walaupun sudah diagendakan secara rutin, kadang aku juga rindu rasanya ditemani oleh orang lain secara intim. Bersama orang-orang terdekat yang tidak lagi canggung ketika kami hanya saling diam. Persis seperti keadaan di rumah.
Aku pikir, mengapa tidak membuat sebuah kencan buku virtual — virtual book date?
Toh, seharusnya lebih mudah karena tidak perlu bertemu secara fisik. Dengan mengoptimalisasikan perangkat elektronik dan sambungan internet, virtual book date menjadi mungkin dilakukan. Maka, aku pun melakukan percobaan. Hasilnya sukses! Aku rasa, hal baik ini boleh saja ditiru dan dimodifikasi.
Tentukan Reading Buddy
Atau teman untuk membaca. Aku mengajak seorang kawan yang juga Bookdragon. Kamu pun bisa mengajak siapapun yang membuatmu nyaman dalam ruang sunyi. Tidak harus berdua. Bisa saja bertiga atau berempat.
Atur dan blok waktunya
Setelah mendapatkan siapa saja yang menjadi reading buddy, langsung tentukan waktu dan durasi. Misalnya hari Sabtu pukul 13:00-15:00 WIB. Agar tidak lupa, kamu bisa memanfaatkan Google Calendar untuk mencatat agenda ini.
Untuk menambah keseruan, tambahkan juga tantangan baca!
Ini bersifat opsional ya. Kala itu, aku dan temanku sama-sama sepakat untuk membaca The Murder of Roger Ackryod karya Agatha Christie dalam sekali duduk. Agendanya memang sudah diblok dari pukul 14:00-18:00 WIB. Kami juga sudah memastikan bahwa tidak ada agenda penting yang terlewati. Oh, tantangan baca yang kami pasang bukanlah untuk kompetisi. It is purely just for fun.
Kamu bisa juga menambahkan tantangan baca sendiri atau tidak sama sekali 😉
Tidak ada aturan saklek
Kamu bisa memodifikasinya sesuka hati. Mau ada diskusi selepas virtual book date atau langsung bubar jalan ya tidak masalah. Ingat ya, dalam kegiatan membaca yang selalu aku tekankan adalah perasaan spark joy yang muncul.
Bagiku, membaca memang kegiatan personal namun juga bisa menjadi kegiatan kolektif seperti virtual book date tadi. Kegiatan ini juga bisa menjadi opsi di kala pandemi yang bikin suntuk setengah mati.
Psst, karena pada dasarnya aku senang ditemani ketika membaca, sudah beberapa kali menodong temanku secara dadakan. Ia bisa saja melakukan hal lain seperti merapikan pekerjaan atau mengedit video. Selama aku ditemani melalui ZOOM Meeting, rasanya bisa membaca dengan lebih tenang (dan senang!). Malah, setelah aku amati beberapa hari belakangan, kecepatan membacaku menjadi meningkat. Kalau begini terus, bisa-bisa currently reading-ku yan maha bar-bar itu bisa selesai. Fufufu siapa tahu :3
— July 10, 2021
Kayaknya … baca bareng berdua lebih kerasa intimacy-nya, ya. Lebih kerasa koneksinya gitu. Dan bisa jadi sarana quality time juga bareng temen, partner, atau siapa pun itu! 😀
Jadi ingat virtual “lunch date” yang baru aja gue coba bareng beberapa teman. Nggak terlalu ramai, dan nyaman buat catch up sama teman-teman sekaligus mempererat koneksi.
Setuju dengan Sintia, “forum” kecil begini secara kualitas patut diacungi jempol! Apalagi kalau selesai baca bisa sama-sama diskusi sebentar 😀